Minggu, 31 Januari 2016

Budaya Berani Dalam Lingkungan Anak Muda





 Budaya Berani Dalam Lingkungan Anak Muda



Di dunia zaman ini ternyata masih banyak anak-anak bahkan sampai orang dewasa pun masih mempunyai kata “malu” dalam pikirannya untuk menanyakan sesuatu yang belum mereka ketahui. Dalam kehidupan yang semakin modern ini jika sifat dan perilaku itu terus dipertahankan maka akan lebih banyak sesuatu yang tidak mereka ketahui hari demi hari. Slogan malu bertanya sesat dijalan rasanya sangat sesuai dengan kenyataan yang telah ada. Sangat banyak orang yang menyesal saat mereka tidak bertanya sesuatu yang mereka tidak ketahui.
Jika kita lihat di lapangan, contohnya saja di sekolah-sekolah, sangat banyak anak murid yang jika ditanya oleh gurunya “ Sudah mengerti semuanya, anak-anak jika belum ada yang ingin bertanya ?”saat gurunya bertanya seperti itu pasti banyak anak muridnya yang hanya diam dan berkata sudah mengerti, padahal mereka sebenarnya belum mengerti dengan semua materi yang disampaikan oleh gurunya. Dan karena itulah akhirnya saat ujian tiba mereka tidak bisa menjawab ujiannya dengan benar. Untuk itu sosialisasi mengenai budaya berani bertanya perlu diadakan di sekolah-sekolah agar mereka termotivasi untuk lebih berani dalam bertanya apapun itu sehingga mereka akan mendapat tambahan ilmu dan tentunya dapat membuat mereka bisa menghasilkan sesuatu yang baru dan tentunya membanggakan.
Sosialisasi mengenai budaya berani menurut saya bisa dilakukan dengan sistem mikro terlebih dahulu yaitu berawal dari bapak/ibu guru yang memberikan motivasi serta saran kepada murid-muridnya untuk lebih berani bertanya serta mengekpresikan dirinya, hal tersebut bisa dilakukan dengan memberikan setiap siswa di kelas itu untuk mengemukakan pendapat mereka tentang bagaimana guru mereka saat mengajar di kelas. Pertanyaan seperti itu pasti tidak terlalu sulit untuk dijawab oleh siswa tapi untuk mengemukakannyalah yang sedikit susah. Untuk itu kita bisa meminta satu persatu siswa kita untuk memberikan pendapatnya tentang bagaimana gurunya saat mengajar apakah baik atau buruk. Pertanyaan tersebut bisa dijawab mungkin dari siswa yang lebih hiperaktif dulu setelah itu kita bisa menunjuk salah satu siswa lain untuk menjawab, kita sebagai guru bisa berkata “ Selanjutnya, ayo coba Riski yang memberi pendapat gimana cara ibu mengajar baik atau tidak “, dengan nada yang lembut dan cukup sederhana saya yakin anak murid tersebut akan memulai mengemukakan pendapantya sedikit demi sedikit. Karena jika nada yang kita gunakan agak lebih keras lalu dengan pertanyaan yang berat serta membingungkan apalagi untuk siswa tingkat SD akan membuat mereka tambah tidak berani lagi untuk mengemukakan pendapatnya.
Itu pendekatan melalui sistem mikro yang saya contohkan di lingkungan kelas-kelas kecil. Lalu untuk sistem makro, bisa dilakukan oleh pemerintah melalui menteri pendidikan atau lembaga pendidikan, mereka bisa mengadakan sosialisasi untuk tingkat SD, SMP, SMA secara berkala di setiap daerah sekolah di Indonesia ini. Dan bisa pula dirangkaikan dengan pelatihan atau lomba-lomba yang dapat memacu keberanian siswa-siswi kita untuk mengekpresikan diri mereka.
Itu adalah beberapa cara yang ada di bayangan saya. Dan hasil dari sosialisasi yang dirangkaikan dengan pelatihan dan lomba-lomba tersebut dapat membuat siswa yang dulunya tidak terlalu giat untuk bertanya kini bisa sedikit demi sedikit menghilangkan rasa malu mereka dalam bertanya sesuatu. Dan disini saya akan menceritakan pengalaman saya mengenai apa pentingnya bertanya sesuai dengan bayangan yang saya pikirkan, sebagai seorang mahasiswa kita dituntut untuk menjadi lebih mandiri tentunya, bukan hanya mandiri dalam hal belajar dan memahami konsep mata kuliah tapi keaktifan dalam perkuliahan sangat dibutuhkan. Dan hal tersebut saya rasakan sendiri, disaat saya tidak mengerti tentang suatu materi kuliah maka akan berujung pada kepusingan saya sendiri dan sebagai mahasiswa biasa pasti ada kalanya saya tidak mampu paham pada suatu materi kuliah, dan disini budaya berani bertanya sangat dibutuhkan dan perlu karena saat saya tidak bisa itu saya bertanya kepada kawan saya yang lebih bisa, dan hal tersebut tentu tidak salah. Setelah bertanya , sharing maka saya mulai memahami dan mengerti mengenai materi kuliah yang tidak saya mengerti tadi. Dan itu sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar yang saya miliki. Dan itu baru satu alasan mengapa saya mengatakan budaya berani itu diperlukan.
Kemudian, berdasarkan pengalaman saya sewaktu menjadi siswa keaktifan saya dalam bertanya atau mengemukakan pendapat sangat minimum. Dan hal tersebut membuat saya tentunya agak sedikit bermasalah saat berdikusi pada saat kuliah sekarang ini, saat waktu diskusi presentasi saya sering bingung ingin bicara apa, padahal dalam pikiran saya ada banyak hal yang ingin saya ungkapkan namun untuk mengungkapkannya itu saya sering mengalami kesulitan. Dan dari hal tersebut saya merasa kemampuan berani itu perlu, dalam artian berani mengeluarkan pendapat yang kita miliki. Dan sampai sekarang saya masih terus belajar dan belajar untuk mengembangkan kemampuan berbicara saya. Jadi, disaat kita belum mampu melakukan sesuatu dengan maksimal maka kita tidak boleh menyerah untuk terus belajar dan mencoba.
Jadi, untuk kalian anak muda Indonesia termasuk saya ayo kita bersama-sama giat dan semangat dalam mengembangkan budaya berani yang kita miliki, karena berawal dari keberanian tersebut akan muncul rasa ingin tahu kita akan sesuatu dank arena itulah kita akan mendapatkan ilmu dan pengetahuan yang baru dalam diri kita yang tentunya akan menjadikan kita menjadi orang yang lebih cerdas lagi. Sehingga, slogan malu bertanya sesat di jalan tidak berlaku lagi dalam kamus hidup kita. Dan slogan mau bertanya nggak sesat di jalan yang harus kita kedepankan selanjutnya.
Jadi, itu sedikit cara yang bisa saya berikan untuk menumbuhkan budaya berani yang lebih baik lagi di kalangan anak muda kita khususnya pada jenjang sekolah. Sedikit semangat untuk kita semua jadilah orang yang berani karena dari keberanian itulah kita akan menjadi orang yang mumpuni.


DIA YANG BERSAMA DALAM KEGELAPAN

DIA YANG BERSAMA DALAM KEGELAPAN Kala itu… 20 September 2012, S uara gelombang ombak di malam hari, meneduhkan jiwa ...